Rindu, Adalah Tentang Kebenaran.

Bandung,17 Desember 2014

Bukan perkara bagaimana kita rindu,tapi bagaimana menjinakkan rindu yang liar.


Bukan perkara bagaimana kita mengenal cinta, tapi bagaimana cinta menjalar dengan alakadar disela-sela jarimu.


Adalah perkara perpisahan yang membuat rindu semakin jelas, dan cinta adalah kebenaran.



Rinduku terlalu jauh kau jemput dari kotamu.

Sehingga kau sebrangi pulau, untuk mencintai yang lain.

Rinduku jelas berlabuh pada hati yang salah.

Sebab malam terus berganti,tapi rinduku masih menanti.

Cintaku jelas telah kutitipkan pada penipu.

Sebab bibirnya bersumpah menjaga, tapi hatinya berkhianat juga.

Bukan perkara melupakan yang kupersoalkan.

Tapi bagaimana kau pura-pura lupa salahmu apa.

Bukan perkara memaafkan yang sulit.

Tapi bagaimana kau seenaknya berkemas, dan sekarang datang memelas.

Kau bahkan tak sadar itu adalah tiga tahun yang lalu, dan sekarang kita sudah sama-sama tumbuh.


Kau adalah bagian cerita, tak usah berharap menjadi nyata.


Tuan, rindu ternyata adalah kebenaran yang mendewasakan. Dugaku, kau memang tak pernah merindu. Sebab kau tak pernah dewasa untuk sadar, bahwa kau telah kukubur pada penantian yang mati.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rindu Sendiri, Maukah Kau Menggenapkannya?

Aku Mencintaimu, Dan Tidak Sengaja.