Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Asal Jangan Lupa Jalan Pulang

          Berandai senja menjadi pendar yang egois, yang tak mengekalkan sang bulan memerintah malam kembali menjarakkan langkah kaki aku dan kamu. Rasanya cepat sekali senja tenggelam dibalik dinginnya ancala, kurasa haruslah raga ini segera berkemas lalu mengajarinya cara berenang. Setidaknya, ketika aku dan kamu sedang membagi kisah, atau sekedar menatap, atau sekedar diam memaknai cinta, atau barangkali menyusun strategi melawan rindu, yang habis hanyalah kesedihan pada masing-masing kita, bukan waktu lantas jadi merindu.             Perihal rindu, Sang Maha Cinta sepertinya memaketkan untukku sepasang dengan cemburu, mungkin esok akan menikah dengan khawatir, mungkin esok akan melahirkan curiga. Bintangpun sepertinya dengar ketika kamu dengan suara pelan berucap kau gamang bilamana aku jatuh pada peluk yang lain, terlebih lagi jika salah salah malah membuatku sengsara, kendati itu sahabatku. Sungguh, aku ingin meneriaki indra pendengarmu, atau barangkali menyurati hatimu agar

Suatu Hari Ketika Aku Rindu

         Aku baru tahu bahwa rindu bisa saja menjadi tamu yang sopan dan  manis, namun barusan dia mengobrak-abrik pertahananku. Dia marah,menyekap senyumku walau ini hari Minggu. Dia terus saja mencekik mataku, sehingga memuntahkan banyak sekali kata yang hanya ditelan kembali, yang secara tidak langsung berarti aku telah mencekoki hatiku untuk mencerna kembali paragraf-paragraf rayuan rindu yang didalamnya ada nama kamu. Sakit sekali rasanya, apalagi tempat yang semesta bilang adalah rumah sedang terasa asing bagiku. Jadi, harus kemana aku bercerita? Mataku mual-mual dan bibirku hanya terpejam, ya sesekali memang ia mengisak.          Sejak semesta angkuh memerlihatkan perhiasan emas mahalnya sehingga tak ada yang mampu menatapnya lebih lama, sampai akhirnya semesta telanjang takluk oleh purnama, aku hanya diam saja dikamar. Tak ada selera apapun, hanya menjadi gadis yang terlalu banyak tidur dengan asumsi bisa kutemui kamu walau tanpa skenario, di kembang tidurku. Terlebih aku yan