Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Rindu Sendiri, Maukah Kau Menggenapkannya?

Hanya saja kita tidak saling tahu, kau terus berlayar tanpa pernah tahu kapan berlabuh, tanpa pernah tahu mesranya angin di pelabuhan yang menidurkan semua kerasmu. Aku sang nona, dengan topi pantainya yang candu panorama samudera, tanpa pernah sampai pada pasir-pasir yang mencumbu tiap jari-jemari kaki, pada pohon-pohon yang katanya selalu bercerita betapa setiap senja, laut selalu menenggelamkan matahari , kekasihnya.  Malam terlalu muram, bintang terlalu banyak menyimpan rindu-rindu yang dititipkan punjangga pada sang nona, dan sang nona hanya tersedu karena langit tak pernah membasahi tanah hatinya yang gersang. Halo, pak nahkoda! Lautan asmara mulai mengepung sudut pandangku, gelombang rindu menghantam tiap-tiap sudut kapal tuamu, dan haruskah aku pandangi punggungmu melulu? Apakah aku karang dilautan yang selalu kau cari,lalu kau lewati begitu saja? Kapankah aku menjadi pelabuhan yang selalu kau nanti? Terombang-ambing bersamamu adalah pelangi hidupku, yang indahnyapun aku